Halaman

Senin, 15 April 2013

Sebutan atau Panggilan Yang Biasa Digunakan Masyarakat Batak

Ada beberapa sebutan atau panggilan yang biasa didengar oleh masyarakat umum yang bagi masyarakat Batak sudah tidak asing lagi. Akan tetapi masih banyak juga orang Batak yang lahir di perantauan yang belum mengerti sebutan2 tsb.  Masyarakat Batak menyebutnya “PARTUTURAN” artinya: sebutan atau panggilan antara sesama orang batak, dengan terlebih dahulu menyebut marganya sehingga bisa diambil garis hubungan kekerabatan antara kedua belah pihak .  Dalam Umpasa Batak sering disebut: Jolo tinittip sanggar  Umbahen huru-huruan, Jolo sinungkun marga Asa binoto partuturan.
Tulisan ini saya tujukan buat masyarakat “Non Batak” yang mungkin sering mendengar tutur sapa masyarakat Batak sehari-hari. Nambah ilmu dikit gitu loo…! hehehe…!
Penasaran kan apa aaja tuh sebutannya…!! Nih dia..!
Lae
Panggilan sesama pria, kepada :
- Saudara laki-laki dari pihak istri / saudara ipar laki-laki
- Suami dari saudara perempuan
- Anak laki-laki dari Tulang
- Anak laki-laki dari Namboru
- Laki-laki sesama suku Batak yang tidak semarga, biasanya buat para laki-laki yang baru kenal, baru ketemu dan tidak tahu harus memanggil apa, umumnya saling memanggil / menyebutl dengan Lae terlebih dahulu.
Ito
Panggilan pria kepada wanita atau sebaliknya yang berbeda jenis kelamin:
- Saudara pria/wanita dalam satu keluarga (saudara kandung yang berbeda jenis kelamin)
- Pria/ wanita semarga yang generasinya sama atau 1 nomor
- Anak laki-laki/ perempuan dari saudara perempuan ibu
- Pria/ Wanita sesama suku Batak yang tidak semarga
Eda
Panggilan sesama wanita, kepada:
- Saudara Perempuan dari pihak Suami/ Saudara Ipar Perempuan
- Istri dari Saudara Laki-laki
- Anak Perempuan dari Tulang
- Anak Perempuan dari Namboru
- Wanita sesama suku Batak yang tidak semarga, biasanya buat para wanita yang baru kenal, baru ketemu dan tidak tahu harus memanggil apa, umumnya saling memanggil/ menyebut dengan Eda terlebih dahulu.
Abang
Panggilan sesama pria, yang mempunyai hubungan sbb:
- Kakak kandung
- Pria semarga dengan nomor generasi yang sama tetapi nomor urut silsilah marga lebih tinggi.
misalnya:  Keturunan Panjaitan Raja Siponot memanggil Abang kepada Keturunan Panjaitan Raja Dogor  yang memiliki nomor generasi yang sama karena secara silsilah Raja Dogor Panjaitan lebih tua dari Raja Siponot Panjaitan.
Akkang atau Kakak
Panggilan sesama wanita yang mempunyai hubungan sbb:
- Kakak Kandung
- Kakak lelaki dari suami
- Wanita semarga dengan nomor generasi yang sama tetapi urutan silsilah marga lebih tinggi.
Anggi, Adik
Panggilan sesama wanita atau sesama pria yang mempunyai hubungan sbb:
- Adik Kandung
- Adik Laki-laki dari Suami
- Adik Perempuan dari Istri
- Semarga dengan nomor generasi yang sama tetapi urutan silsilah marga lebih rendah (lebih muda).
Amang Tua, Bapa Tua:
Panggilan untuk pria yang mempunyai hubungan sbb:
- Kakak Kandung Ayah
- Semarga dan memiliki nomor generasi setingkat dengan Ayah atau 1 tingkat generasi di atas kita akan tetapi silsilah marganya lebih tinggi
- Suami dari Kakak Perempuan Ibu, baik langsung maupun tidak langsung, yang semarga dengan ibu..
Inang Tua:
Panggilan untuk wanita yang mempunyai hubungan sbb:
- Istri dari Amang Tua
- Kakak Perempuan Ibu baik langsung maupun tidak langsung yang semarga dengan Ibu (Kakak Perempuannya yang semarga).
Amanguda, Bapauda, Uda
Kebalikan dari Amang Tua. Kalo Amang Tua adalah Kakak, maka Amanguda adalah Adik (panggilan untuk Saudara Laki-laki Bapak yang lebih muda dari Bapak).
Inanguda
Kebalikan dari Inang Tua. Kalau Inang Tua adalah Kakak, maka Inanguda adalah Adik Perempuan ibu yang semarga dengan ibu. Dalam hal ini tidak harus untuk Adik Kandung saja. Adik Sepupu Ibu juga boleh dipanggil Inanguda asalkan masih semarga. Sebutan Inaguda juga lazim digunakan sebagai panggilan kepada istrinya Uda.
Inangbaju
Sebutan untuk Saudara perempuan ibu yang belum menikah. Pada saat ini, sebutan ini umumnya sering diganti menjadi Tante, mengikuti perkembangan zaman, berasal dari Bahasa Belanda yang diserap ke dalam Bahasa Nasional Indonesia dan banyak diadopsi oleh beragam Suku di Indonesia termasuk Batak.
Namboru
Panggilan untuk Wanita yang mempunyai hubungan sbb:
- Saudara Perempuan dari Ayah, baik langsung maupun tidak langsung yang semarga dengan Ayah. Bisa digunakan untuk yang lebih muda, dan bisa pula untuk digunakan kepada yang lebih tua
- Semarga, dengan Nomor Generasi lebih tinggi (berarti setingkat Ayah).
Untuk wanita, kalau Nomor Generasi lebih tinggi 2 tingkat atau lebih, tetap dipanggil Namboru.
Amang Boru
Panggilan untuk Pria, yang adalah Suami dari Namboru.
Tulang
Panggilan untuk Pria yang mempunyai hubungan sbb:
- Saudara Laki-laki dari Ibu
- Pria yang semarga dengan Ibu, dan memiliki Nomor Generasi setingkat dengan Ibu.
Nantulang
Panggilan untuk Wanita, yang adalah Istri dari Tulang
Opung Doli
Panggilan untuk Pria  yang mempunyai hubungan sbb:
- Ayah dari Ayah/Ibu (Kakek Laki-laki Kandung dari Ayah atau dari Ibu)
- Paman dari Ayah/ibu (ini berarti Saudaranya Kakek Laki2 Ayah atau Ibu)
- Semarga dengan Nomor Generasi 2 tingkat lebih tinggi (satu marga dengan kita, tapi setingkat Opung)
- Semarga dengan Ibu dengan Nomor Generasi 1 tingkat lebih tinggi dari Ibu (satu marga Ibu, tapi setingkat Opung)
Opung Boru
Panggilan untuk Wanita, yang adalah Istri dari Opung Doli (maksudnya adalah Nenek, bisa dari pihak Ayah atau pun dari pihak Ibu).
Pahompu
Panggilan atau Sebutan untuk Cucu.
Anak
Sebutan untuk Anak.
Parumaen
Sebutan untuk Menantu Perempuan.
Simatua
Sebutan untuk mertua
Demikianlah kira2 permirsa TV sekalian…. eh salah pembaca blog sekalian, kalau ada yang kurang mohon ditambahkan,… kalau ada yang salah… ya … mohon dikoreksi.
Pago-pago taruge pauk-pauk hudali. Angka nasala pianuli, angka na denggan niulahi.
HORAS…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar